AMANPALESTIN.ID-Surat kabar Ibrani “The Marker” mengungkapkan dalam laporannya, anggota tentara Israel menjarah dan merampok rumah pemukim di Jalur Gaza. Penjarahan tersebut terjadi ketika pemilik rumah mengungsi akibat Operasi Badai Al Aqsa 7 Oktober lalu
Dikutip qudsn.co, Jumat 3 November 2023, para pemukim Ilegal yang dievakuasi menyebutkan, rumah mereka dirusak dan beberapa barang dicuri oleh tentara Israel. Dewan Regional di Ashdod mengupkankan, mereka menerima banyak pengaduan dan tentara membuka penyelidikan terhadap pengaduan tersebut.
Lebih lanjut, surat kabar tersebut melaporkan, barang-barang berharga yang dicuri meliputi perhiasan dan emas untuk tujuan operasional. Namun, polisi yang menangani pengaduan justru mengatakan, tidak ada cara untuk menangani aduan mereka karena wilayah tersebut adalah zona militer tertutup.
Nir Yitzhak menggambarkan kondisi rumahnya yang dirampok.
“Anggota tentara pendudukan mendobrak pintu dengan peralatan besi dan ini sangat membuat frustrasi. Kami memberi tahu tentara tentang hal ini pada tingkat tertinggi. Namun mereka tidak dapat mengendalikan masalah ini dan terjadi penjarahan rumah dan anak saya adalah seorang prajurit di garis depan Khan Yunis, hidup atau mati, saya tidak tahu,” tambahnya.
Senada dengan Nir, Eli Hershkovich seorang fotografer menuturkan, pengaduan tersebut tidak digubris pihak kepolisan bahkan tidak mau bertanggung jawab.
“Pengaduan telah disampaikan kepada polisi, tetapi mereka mengklaim bahwa itu adalah zona militer dan oleh karena itu mereka tidak bertanggung jawab dan tidak menanganinya. Kami telah menghubungi Divisi Gaza dan polisi militer,” pungkasnya.
Begitulah tabiat buruk dari orang orang yang buruk, tdk ada yang bisa diharapkan dari orang orang yang tidak bermoral.