AMANPALESTIN.ID– Sejak penyerangan yang dilakukan angkatan bersenjata Yaman atau Houthi meningkat di perairan Laut Merah. Kapal-kapal luar negeri memilih untuk menghindari Laut Merah dan mencari jalan lain. Hapag-Lloyd dari Jerman dan OOCl dari Hongkong pada Kamis (21/12) mengatakan mereka akan menghindari Laut Merah.
Dilansir Reuters, Jumat (22/12/2023), Hapag-Lloyd mengatakan akan mengubah rute 25 kapal pada akhir tahun ini dari jalur perairan utama karena tarif angkutan dan stok pengiriman meningkat setelah Houthi menyerang setiap kapal yang melintasi Laut Merah menuju Israel. Menghindari Laut Merah dan Terusan Suez berarti menempuh rute yang jauh lebih panjang mengelilingi Afrika.
Kelompok Houthi menguasai sebagian besar Yaman telah menyerang kapal-kapal yang melewati Selat Bab al-Mandab di ujung selatan Laut Merah selama berminggu-minggu sebagai respons terhadap perang Israel di Gaza.
“Hingga saat ini, kami telah mengarahkan kapal-kapal yang dioperasikan OOCL untuk mengalihkan rute atau menunda pelayaran ke Laut Merah,” kata kelompok kontainer OOCL.
Sementara itu, pemimpin Houthi mengancam akan meningkatkan serangan dengan melibatkan kapal-kapal angkatan laut AS, sehingga meningkatkan kemungkinan konflik yang lebih luas.