Angkatan Laut Yaman Berhasil Sita Kapal Israel

berhasil menyita kapal milik warga Israel. Kejadian tersebut terjadi saat Angkatan Laut Yaman melakukan operasi militer di Laut Merah.
Dilansir Al Mayadeen, Saree mengungkapkan kapal bernama Galaxy Leader diarahkan ke pantai Yaman dan menekankan operasi militer ini dilakaukan untuk mendukung Palestina.
“Operasi angkatan bersenjata hanya mengancam kapal-kapal entitas Israel dan kapal-kapal milik Israel.”

Yordania Batalkan Kesepakatan, Sebut Israel Lakukan kejahatan perang

Yordania tidak akan menandatangi perjanjian dengan Israel. Isi dari perjanjian tersebut ialah kesepatakan pertukaran energi dan air anatara Yordania dengan Israel, Pada sebuah wawancara televisi, Alsafadi menekankan, tindakan yang dilakukan Israel adalah kejahatan perang dan tidak bisa dipandang sebagai upaya pembelaan diri.

PM Israel Benjamin Netanyahu Terancam Digulingkan Partai Oposisi

Perdana menteri Israel, benjamin Netanyahu berada dalam posisi terancam. Hal ini disebabkan karena pemimpin partai oposisi Israel Yair Lapid menyerukan untuk menggulingkan Benjamin Netanyahu dari jabatannya dan menggantikannya dengan anggota lain dari partai Likud tanpa pemilihan umum, Kamis, (16/11/2023).

Dilansir Al Mayadeen, pada wawancara dengan Channel 12, Lapid mengungkapkan, penggulingan Benjamin Netanyahu dari posisinya berawal dari Operasi Badai al-Aqsa 7 Oktober lalu, masyarakat Israel sebenarnya telah kehilangan kepercayaan pada Netanyahu.

Ione Belarra Serukan Jebloskan Netanyahu ke Pengadilan Internasional

Itu sebabnya kami memutuskan untuk mengambil tindakan. Lebih dari 60 parlemen dari seluruh Eropa dan Amerika Latin akan membawa Netanyahu dan kepemimpinan politiknya ke pengadilan pidana internasional. Namun kami membutuhkan lebih banyak lagi, dukung inisiatif ini dengan tanda tangan anda, maju selangkah, angkat suara anda,” tegasnya.

Pihaknya menjelaskan, dari kekejaman Israel membuat bayi prematur harus dikeluarkan dari inkubator, penyerangan terhadap ambulan yang membawa korban, hingga ribuan orang tertimbun di bawah reruntuhan.

“Dinasihati” Jangan Bunuh Anak-anak, Netanyahu Tuduh Pejuang Palestina Pelakunya

Pada hari Jumat, Presiden Prancis, Emanuel Macron menyebut tidak ada pembenaran terhadap serangan bom yang menargetkan bayi, wanita, serta orang tua dalam perang melawan Hamas. Dilansir Times of Israel, pihaknya bahkan mendesak Netanyahu untuk gencatan senjata.

“Jadi tidak ada alasan dan tidak ada legitimasinya. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti,” ucapnya kepada BBC.

Namun, Netanyahu dengan tegas menolak pernyataan Macron. Netanyahu justru menyalahkan Hamas artas jatuhnya korban sipil akibat serangan Israel.

Media Israel: Netanyahu Tidak Mengusir, Tetapi Memindahkan Warga Gaza ke Tempat “Aman”

“Apa yang kami coba lakukan adalah membuat warga Gaza di bagian utara Jalur Gaza tempat terjadinya pertempuran untuk pindah satu hingga empat mil ke selatan di mana kami telah menetapkan zona aman. Kami ingin melihat rumah sakit lapangan. Kami mendorong dan memungkinkan bantuan kemanusiaan disalurkan ke sana. Begitulah cara kami berperang dalam perang ini,” ucapnya.

Amerika Serikat Tidak Ingin Israel Hentikan Perang

Pada laporan tersebut dijelaskan, AS mendukung Israel yang ingin memusnahkan perlawanan Palestina, meskipun harus menanggung kerugian kemanusiaan yang besar. Hal tersebut dilakukan AS bukan hanya karena menghormati Israel sebagai sekutu, tetapi AS juga ingin memusnahkan kelompok pejuang Palestina.

Pemukim Ilegal Israel Sebut Palestina Rumah Mereka dan Ingin Tinggal Kembali di Sana

Dilansir VOA Indonesia, pemukim ilegal Israel, Anita Tucker mengatakan, harusnya di Gaza mereka tinggal.

“Jadi, hari ini saya berpikir, wow, tanah itu masih kosong, Anda bisa melihatnya di peta, melihatnya di Google Maps. Di sinilah tempat kami seharusnya membangun sebuah kota besar yang indah. Mungkin untuk Yahudi ultra-ortodoks yang ingin datang dan hidup di sana,” ucapnya.

Presiden Venezuela: Ideologi Israel lebih berbahaya dari Nazisme

“(Israel) menanamkan ideologi yang bahkan lebih berbahaya daripada Nazisme yang awalnya menargetkan rakyat Palestina. Kemudian mempengaruhi komunitas Arab, Islam, dan Kristen,” jelasnya.

Pihaknya menjabarkan, ini terjadi ketika jumlah warga Palestina yang syahid melampaui 10.000 orang serta hancurnya sektor kesehatan akibat pengepungan oleh Israel. Sebelumnya, pihaknya menekankan genosia yang dilakukan Israel dan menegaskan negaranya akan memberikan bantuan ke Gaza.

Sejak 7 Oktober, Israel Jatuhkan 35 Ribu Ton Lebih Bahan Peledak

“Lebih dari 35.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza, yang berarti lebih dari 1.000 ton dijatuhkan di Gaza setiap hari,” jelasnya.

Pada 24 Oktober, Pemerintah Palestina melaporkan bahwa “Israel” telah menjatuhkan lebih dari 12.000 ton bahan peledak di Gaza yang terkepung. Jumlah tersebut sudah setara dengan kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan AS di Hiroshima pada tahun 1945.