Hampir Setengah Juta Rakyat Israel “Kabur” dari Palestina Sejak 7 Oktober
Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel menyebutkan, hampir setengah juta penduduk Israel meninggalkan wilayah Palestina.
Otoritas tersebut menjabarkan, selama bulan Oktober (7 Oktober hingga 31 Oktober) sekitar 370 ribu penduduk Israel meninggalkan Palestina. Sedangkan pada November, 139.839 orang meninggalkan Palestina. Data tersebut belum termasuk puluhan ribu pekerja asing serta diplomat.
4 Hari Gencatan Senjata, Berikut Isi Perjanjian Antara Israel dengan Pejuang Palestina
gencatan senjata kemanusiaan selama 4 hari disetujui antara pejuang Palestina, yaitu Hamas dengan Pendudukan Ilegal Israel di bawah mediasi Qatar dan Mesir,, Rabu (22/11/2023).
Dilansir Almayadeen, isi perjanjian antara pejuang Palestina dengan Israel mencakup tingkat militer, kemanusiaan, hingga pertukaran tahanan kedua belah pihak.
PM Israel Benjamin Netanyahu Terancam Digulingkan Partai Oposisi
Perdana menteri Israel, benjamin Netanyahu berada dalam posisi terancam. Hal ini disebabkan karena pemimpin partai oposisi Israel Yair Lapid menyerukan untuk menggulingkan Benjamin Netanyahu dari jabatannya dan menggantikannya dengan anggota lain dari partai Likud tanpa pemilihan umum, Kamis, (16/11/2023).
Dilansir Al Mayadeen, pada wawancara dengan Channel 12, Lapid mengungkapkan, penggulingan Benjamin Netanyahu dari posisinya berawal dari Operasi Badai al-Aqsa 7 Oktober lalu, masyarakat Israel sebenarnya telah kehilangan kepercayaan pada Netanyahu.
Sejak 7 Oktober, Israel Jatuhkan 35 Ribu Ton Lebih Bahan Peledak
“Lebih dari 35.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza, yang berarti lebih dari 1.000 ton dijatuhkan di Gaza setiap hari,” jelasnya.
Pada 24 Oktober, Pemerintah Palestina melaporkan bahwa “Israel” telah menjatuhkan lebih dari 12.000 ton bahan peledak di Gaza yang terkepung. Jumlah tersebut sudah setara dengan kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan AS di Hiroshima pada tahun 1945.
Israel Kembali Putus Internet dan Telekomunikasi di Gaza
-Israel kembali memutuskan internet di Jalur Gaza hari ini. Hal tersebut disampaikan perusahaan telekomunikasi Palestina melaporkan, semua layanan telekomunikasi dan internet telah terputus total dari Gaza.
“Kepada orang-orang baik kami di negara tercinta. Kami dengan menyesal mengumumkan bahwa layanan komunikasi dan internet telah terputus total di Gaza,” kata Perusahaan Telekomunikasi Palestina (Paltel) pada X.
Badai Al-Aqsa: Pemukim Ilegal Israel di Gaza Melarikan Diri ke Hotel
Para pemukim ilegal Israel yang tinggal di Gaza utara dan selatan melarikan diri ke hote-hotel untuk melindungi diri mereka dari peperangan yang masih terjadi. Kementerian Keamanan Israel melaporkan, terjadi lonjakan relokasi pemukim Ilegal Israel dari wilayah utara dan selatan menuju hotel dengan jumlah pemukim 125.000 orang, Jumat (27/10/2023).
Sepekan Operasi Badai Al-Aqsa: Larangan Protes Tidak Surutkan Aksi Bela Palestina di Perancis
para pembela Palestina meneriakkan slogan-slogan termasuk “Israel adalah seorang pembunuh” serta meneriakkan “Macron Terlibat”. Teriakan massa aksi mengacu pada pernyataan Presiden Perancis yang mendukung serangan besa-besaran Israel di Gaza.
Operasi Badai Al-Aqsa Hari ke-6: Palestina Butuh $104 Juta Dampak Agresi Israel
Dana berjumlah $104 juta tersebut mencakup kebutuhan mendesak makanan, non makanan, kesehatan, tempat tinggal, dan perlindungan. Tidak hanya itu, 250 ribu orang mencari keselamatan di tempat penampungan UNRWA di Gaza dan 250 ribu pengungsi Palestina lainnya.
Operasi Badai Al-Aqsa Hari ke-6: Serangan Udara Israel Tewaskan 18 Orang, Termasuk Bayi
pesawat tempur Israel menanrgetkan rumah keluarga Abu al-Rish di pengungsian Khan Yunis. Pesawat tersebut menghancurkan bangunan dan menewaskan sembilan warga sipil, termasuk lima anggota keluarga Abu al-Rish, seorang wanita dan bayinya dari keluarga Abu Shammalah, serta seorang bayi dari keluarga Shurrab. Sedangkan yang lainnya mengalami luka-luka yang serius.
Operasi Badai Al-Aqsa Hari ke-4: Serangan Udara Israel Tewaskan 2 Wartawan Palestina
Sejak awal agresi terhadap Gaza, tentara Israel sengaja menargetkan wartawan dalam penyerangan udara yang mereka lakukan. Para wartawan sengaja dibunuh untuk menutupi kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.