AMANPALESTIN.ID– Militer Israel kembali terlibat dalam upaya penghasutan untuk membenarkan pembunuhan terhadap para jurnalis di Gaza. Hal tersebut disampaikan kantor pemerintahan di Gaza dalam siaran persnya, Senin (12/02/2023).
Dirangkum AlMayadeen, kantor pemerintahan mengatakan, militer Israel terkadang mengeluarkan narasi palsu untuk bisa membunuh para jurnalis.
“Kadang-kadang mengeluarkan publikasi yang menghasut terhadap berbagai media dan jurnalis Palestina, mencoba untuk memasarkan narasi palsu sebagai awal untuk membunuh mereka, serta membenarkan kejahatan mereka dan mengaburkan kepentingan Palestina,” tuturnya.
Laporan tersebut juga mengungkapkan, sejak dimulainya perang, Israel telah berkali-kali menggunakan strategi tersebut.
Lebih lanjut,terungkap bahwa Israel telah mempersiapkan berbagai video jurnalis yang seolah-olah mengutuk Israel. Kemudian, Israel memilih dengan selektif sebelum disiarkan di televisi dan media sosial.
“Kami telah mengeluarkan pernyataan dan deklarasi sebelumnya, mengklarifikasi bahwa pendudukan terlibat dalam hasutan terhadap berbagai sektor dan karyawan Palestina di berbagai bidang,” kata Kantor tersebut.
Israel menghasut semua sektor
Upaya penghasutan yang dilakukan Israel meluas ke sektor kesehatan, rumah sakit, dokter, serta masjid, sekolah, universitas, dan sejenisnya.
Berdasarkan siaran pers, tujuan dari pendudukan ilegal Israel sebagai pembenaran yang mereka lakukan ketika menargetkan pembunuhan di semua sektor, seperti dokter, guru, jurnalis, dan lainnya. Kantor Media Pemerintah di Gaza menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas kehidupan rakyat Palestina
“Dunia terhadap tindakan pendudukan yang menargetkan jurnalis, dokter, guru, personel pertahanan sipil, dan semua kategori masyarakat Palestina,” imbaunya.
Pihak pemerintahan juga menyerukan dunia untuk berperan dalam menghentikan genosida terhadap warga Palestina.
“Semua negara di dunia bebas untuk menekan pendudukan guna menghentikan perang genosida yang dilancarkan terhadap warga sipil, anak-anak, perempuan, dan semua kategori masyarakat Palestina,” tutupnya.