AMANPALESTIN.ID — Badai Al Aqsa sudah memasuki hari ke-48. Setelah kemarin Israel menyetujui gencatan senjata selama 4 hari dan pembebasan 50 sandera, Palestina dan penjajah Israel memiliki kesempatan untuk ‘rehat’ sejenak dari kecamuknya perang.
Akibat bombardir brutal Israel atas Palestina dalam kurun waktu 48 hari ini, spekulasi mengenai rencana masa depan Israel mengenai alasan Israel membombardir Gaza muncul kembali, yaitu untuk melancarkan proyek pembangunan kanal Ben Gurion. Pembangunan kanal Ben Gurion ini diduga menjadi salah satu alasan Israel melakukan genosida atas Palestina di Gaza untuk memiliki kendali penuh atas Gaza jika proyek tersebut terwujud.
Kenapa Dinamakan Ben Gurion?
Ben Gurion diambil dari nama seorang pendiri Israel bernama David Ben Gurion. Ia merupakan Perdana Menteri Israel pertama yang juga menyetujui Deklarasi Kemerdekaan Israel pertamakali pada tahun 1948. David Ben Gurion merupakan seorang pemimpin Zionis terkemuka yang berasal dari Polandia. Ia juga dijuluki sebagai bapak pendiri Israel.
Ben Gurion digambarkan sebagai sosok pemimpin kejam yang memberi perintah pada milisi Zionis untuk melihat ledakan massal warga Palestina dari tanah mereka dan memberikan fasilitas masuknya imigran Yahudi dari seluruh dunia ke Palestina.
Dibangun Untuk Menyaingi Terusan Suez di Mesir dan Jadi Keuntungan Ekonomi Israel
Kanal Ben Gurion tampaknya dibangun untuk menyaingi Terusan Suez di Mesir yang dianggap banyak mengalami gangguan. Panjang dari Kanal Ben Gurion ini akan lebih panjang dibandingkan dengan Terusan Suez, yaitu diperkirakan 292,2 km. Sedangkan Terusan Suez memiliki panjang 193,3 km.
Megaproyek ini sudah lama dirancang pada tahun 1963 saat Departemen Energi Amerika Serikat menyusun dokumen rahasia yang membahas tentang rencana 520 nuklir yang akan diledakkan di bawah tanah untuk membantu penggalian di perbukitan Negev. Namun, dokumen tersebut baru disebar ke publik tahun 1993. Pada awalnya, rencana megaproyek Kanal Ben Gurion ini akan dimulai pada Juni 2021 dengan perkiraan biaya antara 16 miliar hingga 55 miliar dolar AS.
Pendapatan yang dihasilkan Mesir dari Terusan Suez tampaknya menjadi alasan lain yang membuat iri Israel. Pendapatan Terusan Suez pada 30 Juni 2023 sebesar 9,4 miliar dolar Amerika. Tentunya ini menjadi hal yang menggiurkan untuk Israel. Jika proyek ini benar terlaksana, tentunya menjadi sebuah keuntungan ekonomi bagi Israel karena akan banyaknya kapal-kapal perdagangan dari Eropa, Asia dan Timur Tengah yang transit di wilayah Israel.
Hamas Menjadi Ancaman Serius Gagalnya Proyek Kanal Ben Gurion
Gaza merupakan wilayah yang akan dilewati oleh kanal Ben Gurion ini agar rute kanal Ben Gurion menjadi lebih pendek. Namun, Israel tentunya tidak akan mau jika pendapatan yang dihasilkan kanal tersebut sebagian masuk ke perekonomian Palestina. Maka dari itu, ada spekulasi bahwa bombardir Gaza merupakan salah satu cara mereka agar bisa merebut wilayah Gaza yang akan dibangun untuk kanal Ben Gurion. Ancaman Hamas yang bisa saja sewaktu-waktu menyerang kanal mereka jika sudah terealisasikan menjadi masalah tersendiri bagi Israel.
*diambil dari berbagai sumber