AMANPALESTIN.ID- Mantan tentara zionis Israel yang pernah ditempatkan di Tepi Barat, Palestina, mengakui tindakan semena-mena dan kekerasan yang dilakukan di sana temasuk praktik umum di kalangan tentara. Bahkan mereka menyebut praktik-praktik tersebut sudah mendarah daging.
Dilansir AlMayadeen, berdasarkan laporan yang terbit di Andalou Agency, menggarisbawahi kesaksian beberapa kesaksian tentara pendudukan israel sejak 1948. Salah seorang tentara yang bertugas di Tepi Barat mengungkapkan, mereka selalu berpikir mereka berada di pihak yang benar.
“Sepanjang masa tugas saya di militer, saya hidup dengan keyakinan bahwa saya adalah orang baik dan bahwa kami berada di pihak yang benar. Tiba-tiba, saya menyadari apa yang kami lakukan, seperti yang dilakukan Israel dan realitas di mana saya menjadi bagiannya,” ungkapnya.
Tentara zionis lainnya menambahkan, tentara IOF sengaja mengubah granat kejut menjadi jebakan yang akan meledak di hadapan petani Palestina.
“[Tentara IOF] memasang jebakan dengan granat [setrum] ini yang disembunyikan di bawah batu agar dapat ditemukan oleh petani Palestina atau warga sipil di daerah tersebut untuk diledakkan di depan wajah mereka segera setelah mereka menemukannya,” kata tentara tersebut.
Sengaja menahan orang yang tidak bersalah
Menurut pemikiran tentara Israel, “Tidak ada konsep tidak layak untuk ditahan,” bahkan masih pada laporan yang sama menyebutkan, anak-anak termasuk bagian yang mendapat kekerasan meskipun membutuhkan anak-anak tersebut bantuan medis karena tangan patah.
Seorang tentara bercerita tentang kejadian yang sering terjadi ketika mereka sedang bertugas malam di salah satu pos pemeriksaan di Tepi Barat. Pada malam hari, anak-anak yang melintasi pos pemeriksaan terkadang ditahan dan “disundut dengan rokok dan diperlakukan seperti mainan”. Insiden seperti itu, kata tentara pendudukan, sering kali ditutup-tutupi dan mereka tidak dapat melakukan apa pun untuk menghentikannya.