Tampaknya, Israel tidak akan menyebutkan kata damai sampai seluruh tanah Palestina menjadi milik mereka. Ratusan warga Palestina telah terbunuh, bahkan tak sedikit yang berasal dari kalangan anak-anak. Banyak pula yang terkena aksi tembak-menembak pasukan Israel, namun nyawanya tak tertolong karena kurangnya akses kesehatan dan rumah sakit, dan kota Jenin menjadi salah satu wilayah yang seringkali ditargetkan Israel melakukan penyerangan.
Kota Jenin merupakan salah satu Kamp di Tepi Barat Palestina yang sering menjadi tempat penyerangan Israel terhadap Palestina. Pada tahun 1920-1948, Jenin merupakan wilayah Palestina yang berada di bawah pemerintah mandat Inggris sebelum ditempatkan di bawah pemerintahan Yordania setelah meletusnya Perang Arab-Israel Pertama pada tahun 1948-1949.
Setelah Perang 6 Hari berakhir pada tahun 1967, Jenin jatuh di bawah Pendudukan Israel di Tepi Barat. Jenin diperintah di bawah administrasi Otoritas Palestina setelah Perjanjian Oslo tahun 1993.
Kota Jenin merupakan kota dengan hampir 14.000 orang yang bertempat tinggal disana. Menjadi salah satu kota sasaran penyerangan Israel, pada tahun 2022 serangan pasukan Israel menyebabkan kematian atas 52 penduduk sipil termasuk anak-anak dan wanita. 400 rumah hancur dan lebih dari seperempat penduduk kehilangan tempat tinggalnya.
Pada tahun 2022, ada sekitar 12 warga Palestina yang terbunuh akibat serangan Israel yang terus menerus. Selain itu, 200 orang telah ditahan di berbagai daerah. Banyaknya masyarakat sipil di Jenin yang terluka, sedangkan akses kesehatan terbilang kurang sangatlah memprihatinkan. Maka dari itu, Aman Palestin membangun Rumah Sakit Al-Razi sebagai Pusat Trauma yang akan beroperasi di Jenin, Palestina.
Berbagai fasilitas yang cukup lengkap akan tersedia di Rumah Sakit Al-Razi seperti pelayanan untuk Bedah Umum, Penyakit Dalam, Kebidanan & Kandungan, Perawatan Anak, Perawatan Intensif, Radiologi, Laboratorium, Lithotripsy, Mata, Prostetik, Endoskopi dan Klinik Spesialis.
Rumah Sakit Al-Razi akan mengerahkan 181 staf, termasuk staf medis dan staf administrasi untuk melayani masyarakat Palestina yang tinggal di Jenin. Rumah sakit ini juga menggunakan pembayaran tarif minimum untuk pasien, pembayaran setengah harga dan pembebasan pembayaran jasa perawatan untuk anak yatim dan keluarga miskin.
Artikel ini sudah terbit di Republika.id. Klik link disini!