AMANPALESTIN.ID-Ribuan anak-anak tidak berdosa menjadi korban sejak agresi militer Israel. 17 hari berlalu, 2.055 anak-anak di Palestina syahid. Sekolah, rumah sakit, bahkan tempat ibadah yang seharusnya menjadi tempa berlindung aman, justru menjadi target pengeboman.
Dilansir Palestine Chronicle, Selasa (24/10/2023), Musa Azmi, Seorang ayah di Palestina kehilangan dua anaknya, ayah, ibu, dan saudara kandung akibat penembakan Israel terhadap rumah keluarganya di kamp Nuseirat, di Gaza tengah.
“Saya kehilangan putri saya yang berusia 5 tahun, Nada, dan putra saya yang berusia 2 tahun, Mustafa dalam serangan Israel,” kata Musa.
Putra Musa yang berusia 7 tahun mengalami komplikasi parah dan kedua kakinya patah. Kondisi istrinya pun terluka parah hingga kakinya harus diamputasi.
“Saya sekarang hanya memiliki putra saya yang berusia 7 tahun, Azmi, yang telah dirawat di Rumah Sakit Syahid Al-Aqsa selama lebih dari seminggu. Dia menderita komplikasi parah. Kedua kakinya patah dan dokter harus memasukkan pelat logam,” tuturnya.
“Istri saya juga terluka parah dan kakinya diamputasi. Dia menderita luka bakar parah di tubuhnya, dan dia masih di rumah sakit,”lanjutnya.
Demi melindungi kesehatan fisik dan psikolis, Azmi mengungkap, istrinya tidak mengetahui kematian anak-anak mereka.
“Istri dan anak saya tidak mengetahui kematian anak-anak kami, karena saya ingin melindungi kesehatan fisik dan psikologis mereka,” jelas Azmi
“Sebenarnya, hatiku terkoyak kesakitan, kedua anak kecil saya telah terbaring di bawah tanah selama seminggu sekarang. Mereka dikuburkan bersama di kuburan yang sama dengan kakek mereka,” tutupnya.