AMANPALESTIN.ID– Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, 20 warga Palestina syahid dan 150 lainnya luka-luka akibat serangan Israel ketika mengantre bantuan makanan, Kamis (25/01/2024). Komite Tindak Lanjut Pasukan Nasional dan Islam mengatakan pasukan Israel menargetkan warga sipil yang sedang menunggu bantuan, Bundaran Kuwait, Gaza tengah.
Dilansir Almayadeen, sebelum dimulainya, perang, rata-rata truk yang masuk ke Gaza mencapai 500. Namun, sejak pengepungan berbulan-bulan, jumlah tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Zionis Israel hanya mengizinkan masuknya tidak lebih dari seratus truk bantuan perharinya.
Selain itu, dikutip reuters, situasi di Gaza utara juga mengerikan. Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan situasi pangan benar-benar mengerikan, Tidak hanya itu, para pekerja kemanusiaan mengatakan pengiriman bantuan yang jarang terjadi dikerumuni oleh orang-orang yang putus asa dan tampak kelaparan.
Krisis makanan, warga Palestina terpaksa memakan pakan hewan
Krisis bahan makanan di Gaza semakin buruk, ratusan ribu warga Palestina terancam kelaparan akibat stok makanan yang menipis. Bahkan, dilansir quds, warga Palestina terpaksa membuat roti dengan bahan dasar pakan hewan.
Amal Shaaban mengungkapkan, dia terpaksa membeli gandum utuh. Gandum tersebut menurut Amal memiliki kualitas yang buruk dan biasanya digunakan untuk pakan ternak.
“Saya tidak dapat menemukan tepung terigu. Jadi saya membeli 3 kilogram tepung terigu utuh yang terbuat dari ‘gandum yang sangat buruk’ yang awalnya ditujukan untuk pakan ternak,” jelas Amal.