AMANPALESTIN.ID– Sejak berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (01/12), Israel kembali membantai ratusan orang di Gaza, Palestina. Lebih dari 100 orang syahid melalui serangan udara, tembakan artilateri, serta pembantaian di pengungsian Jabalia Utara. Salah satu yang menjadi korban ialah Sufyan Tayeh dan keluarga. Ia menjadi korban kebrutalan agresi Israel.
Dirangkum Al Mayadeen (02/12), Sufyan Tayeh merupakan seorang profesor terkemuka di bidang fisika teoritis dan matematika terapan, serta tokoh tekemuka di kedua bidang tersebut. Tayeh juga merupakan rektor Universitas Islam Gaza. Alison Phipps, salah satu ketua UNESCO di Universitas Glasglow mengungkapkan duka citanya melalui unggahannya di akun X pribadinya.
“Sebagai pemegang Ketua UNESCO @UofGUnescoRILA @UofGlasgow saya marah dan sedih mendengar pembunuhan di Gaza dari Dr Tayeh, Ketua UNESCO untuk Ilmu Fisika, Astrofisika dan Luar Angkasa di Palestina di Universitas Islam Gaza yang sekarang hancur, di mana dia menjadi Presidennya,” ungkapnya.
Ilmuan terbaik di dunia
Tayeh termasuk ilmuan yang menduduki peringkat 2% sebagai ilmuan terbaik di dunia oleh Universitas Stanford pada 2021, menjabat sebagai ketua UNESCO dalam bidang Astronomi, Astrofisika, dam Ilmu Luar Angkasa Palestina. Kemudia, Ilmuwan yang mati syahid ini menduduki peringkat di antara 2% ilmuwan terbaik di dunia oleh Universitas Stanford pada tahun 2021 dan menjabat sebagai ketua UNESCO dalam bidang Astronomi, Astrofisika, dan Ilmu Luar Angkasa di Palestina.
Selanjutnya, Tayeh adalah penerima Penghargaan Abdul Hameed Shoman untuk Ilmuwan Muda Arab. Banyak aktivis dan akademisi juga berduka atas Dr. Tayeh dan memuji prestasi akademisnya, percaya bahwa pendudukan sengaja menargetkan ilmuwan dan akademisi Palestina sebagai bagian dari agresi mereka terhadap rakyat Palestina.