AMANPALESTIN.ID– Kesenjangan di antara kabinet Netanyahu makin nyata. Keretakan tersebut diduga terlihat ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers tanpa Menteri Pertahanan, Yoav Gallant. Berbagai media daring mulai berspekulasi mengenai perselisihan antara kedua pemimpin tersebut.
Dilansir trtworld.com, Senin (4/12) saat ditanyai keberadaan Yoav Gallat, Netanyahu mengelak dan mengatakan, dirinya sudah mengajak Gallat. Namun, Gallat memilih tidak hadir.
“Saya menyarankan kepada menteri pertahanan malam ini untuk mengadakan konferensi pers bersama dan dia memutuskan apa yang dia putuskan,” tutur Netanyahu.
Berdasarkan surat kabar Yedioth Ahronot menuliskan, terdapat perbedaan pendapat antara Netanyahu dan pejabat tinggi militer mengenai penilaian dan rencana serangan Israel ke Gaza. Namun Netanyahu mencoba meremehkan masalah ini dengan mengatakan,
“Penting bagi masyarakat untuk mendengarkan kami,” ucapnya
Dia menambahkan kepemimpinan Israel “bekerja sama” dalam perang melawan Gaza. Netanyahu mengklaim pada konferensi pers bahwa tentara mencapai 400 sasaran Hamas dalam 24 jam terakhir di seluruh Gaza dan perang “di depan kita masih panjang dan sulit.”
Menurut surat kabar berbahasa Ibrani Maariv, keretakan antara Netanyahu dan Gallant semakin dalam karena perang yang sedang berlangsung. Sedangkan menurut harian yang berbasis di Tel Aviv, perdana menteri telah berusaha untuk mencegah anggota Kabinet Keamanan Israel lainnya, termasuk Gallant dan Benny Gantz menerima pujian atas kembalinya 110 sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas.