AMANPALESTIN.ID– Para pemukim ilegal Israel di wilayah utara Palestina mulai merasakan frustasi akibat perang yang terjadi antara Israel dan Palestina. Mereka terpaksa mengosongkan pemukiman mereka disusul serangan balik yang dilakukan para mujahid, Kamis (26/10/2023).
Dilansir Al-mayadeen, salah satu media Israel mencatat pemukiman yang berada pada radius 5 km dari perbatasan selatan Lebanon dikosongkan serta hampir 60.000 pemukim ilegal Israel telah dievakuasi dari utara.
Media Israel juga menyebut, evakuasi yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya dan banyak pemukim memilih tidak akan segera kembali meskipun perang berakhir.
“Kiryat Shmona dan Galilee Panhandle sekarang harus bergantung pada keamanan individu,” lebih lanjut menambahkan bahwa jika pencegahan tidak lagi dilakukan dengan jelas di wilayah tersebut, para pemukim tidak akan tinggal di wilayah Utara,” ucap salah seorang pemukim ilegal
Kemarahan pemukim Ilegal
Para pemukim ilegal yang tinggal di Envelope marah dan tidak puas setelah mengetahui pemukiman mereka tidak akan dibangun kembali. Hal ini karena pembangunan di Envelope memerlukan lebih dari $800 juta. Selain itu, Direktorat Tkuma mengatakan para pemukim ilegal tidak berhak atas kompensasi.
Para pemimpin pemukiman tersebut mengungkapkan kemarahan mereka. Mereka merasa pemerintah Israel telah meninggalkan pemukiman tersebut untuk kedua kalinya yang pertama adalah ketika aparat militer dan keamanan pendudukan gagal menghadapi pejuang Perlawanan yang maju melalui permukiman ini pada tanggal 7 Oktober.