وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)
Menurut tafsir Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an / Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I yang diambil dari tafsirweb.com:
“Mengapa tidak ada sebagian dari setiap golongan di antara mereka yang pergi untuk bersungguh-sungguh memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan dengan menyebarluaskan pengetahuan tersebut kepada kaumnya apabila mereka telah kembali dari berperang atau tugas apa pun, pengetahuan agama ini penting agar mereka dapat menjaga dirinya dan berhati-hati agar tidak melakukan pelanggaran.”
Semua ilmu yang ada di dunia ini bersumber dari Sang Khalik, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala. Namun, melihat fenomena yang terjadi terhadap generasi pemuda-pemudi islam saat ini, banyak yang lebih memilih untuk memperdalam ilmu duniawinya sampai lupa akan ilmu agamanya.
Allah tidak pernah melarang setiap hambanya untuk menimba ilmu dalam bidang apapun. Namun, ilmu-ilmu yang diperdalam sebaiknya diimbangi dengan ilmu agama agar rasa syukur dan kekaguman terhadap dunia tidak meluputkan diri dari seluruh kuasa-Nya dan karunia-Nya.
Jika semuanya berjihad dalam ilmu umum tanpa memperdalam pengetahuan agama mereka, siapa yang akan menjadi generasi yang menuaikan pundi-pundi agama setelah para pendahulu wafat?
Jika semua kaum muslim lebih memilih untuk memperkaya diri dengan ilmu-ilmu dunia dan buta akan ilmu agama, siapa yang akan memberi ilmu agama kepada mereka yang kurang asupan ilmu agama kelak?
Maka, jadilah salah satu dari orang yang meninggikan ilmu agama. Jadilah pemuda-pemudi islam yang teguh, tegak, siap untuk membela agama melalui ilmu-ilmunya yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Bagaimana kita memulai?
Saat inilah dan disinilah.
Berkorbanlah untuk teman-temanmu, berkorbanlah untuk agamamu. Karena mereka yang lebih memilih untuk berjihad tanpa memperdalam ilmu agama, suatu saat mereka akan membutuhkanmu, kelak.
Suatu saat, ketika masa tua mulai menggerogoti, mereka akan membutuhkanmu untuk mengajari ilmu-ilmu agama yang tak didapatinya semasa muda.
Suatu saat, di masa depan ketika masa tua menghampiri, mereka akan berkata, “Mengapa kuhabiskan masa mudaku dengan dunia?”
Suatu saat mereka akan mencari para ulama, ahli agama untuk membantu mereka menemukan sebuah cahaya dalam meraih akhirat mereka.
Maka, berkorbanlah untuk teman-temanmu, berkorbanlah untuk agamamu, korbankanlah duniamu. Jadilah seseorang yang suatu saat bisa menolong temanmu dalam meraih kebahagiaan hakiki, kelak.