Netanyahu Akan Menyerang Rafah, Meskipun Ada Tekanan dari Internasional

AMANPALESTIN.ID– Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan akan tetap menyerang Rafah dalam beberapa minggu ke depan. Diketahui, Rafah merupakan tempat tinggal bagi 1,2 juta warga Palestina, artinya jutaan orang terancam keselamatannya jika invasi yang dilakukan Israel benar-benar terjadi, Minggu (17/3/2024).

“Untuk tujuan ini, kami telah menyetujui rencana operasional tindakan di Rafah, termasuk memajukan langkah-langkah untuk mengevakuasi penduduk sipil dari zona pertempuran… Kami akan beroperasi di Rafah. Ini akan memakan waktu beberapa minggu, dan itu akan terjadi,” Netanyahu menegaskan. 

Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinannya atas rencana invansi tersebut dan meminta atas nama kemanusiaan agar tidak memulai invasi.

“Saya sangat prihatin dengan laporan mengenai rencana Israel untuk melanjutkan serangan darat di Rafah. Meningkatnya kekerasan di wilayah padat penduduk ini akan menyebabkan lebih banyak kematian dan penderitaan…” Kata Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebyesus di akun X.

NBC melaporkan bahwa para pejabat AS sedang mempertimbangkan opsi respons jika Israel benar-benar menginvasi Rafah tanpa peringatan dari pemerintah AS dan tanpa rencana untuk melindungi warga sipil, NBC News melaporkan.

Selain itu, AS diduga memperingatkan “Israel” agar tidak melakukan invasi besar-besaran di Rafah dan menyarankan tindakan kontraterorisme yang lebih kecil dan lebih tepat sasaran.

“Daripada menekan Israel, yang sedang berperang, yang keadilannya tidak ada bandingannya, terhadap musuh dengan kebrutalan yang tidak ada bandingannya, gunakan tekanan Anda pada [gerakan Palestina] Hamas dan pelindungnya – Iran,” tutup Netanyahu 

YAPI Media
Share this post: